29 Oktober 2011

Kembalikan, Tolong..

Harus apa aku dalam keadaan seperti ini, sungguh memuakkan. Berlagak seperti tak terjadi apapun. Itu bodoh, ya itu bodoh, akupun tau itu bodoh. Lantas harus apalagi. Tak pernah aku sangka semuanya terjadi hingga seperti ini. Andai saja bapak tak pergi secepat itu dari sisiku, dari sisi keluargaku, pasti tak ada kejadian seperti ini. 

Dahulu, ya dahulu yang kuingat sangat manis, manis sekali. Tersenyum satu sama lain, dengan tulus ikhlas saling membantu, sepertinya tak ada gejolak konflik, atau apapun itu lah namanya. Canda dan tawa selalu tak ketinggalan tentunya. Ah.. keluarga bahagia. 

Setelah sekian lama, apa yang terjadi, senyuman itu senyum palsu, tawa itu tawa palsu, semuanya terasa menjadi palsu. Tuhan, tolong aku agar aku mengerti semuanya. Aku tahu semua pasti ada hikmahnya, tapi sunggu rasanya sesak sekali disepertiinikan oleh mereka-mereka itu.
Ya Tuhan, tolong kembalikan semuanya seperti dulu, yang tak seperti ini sekarang. Perlakuan mereka sungguh menyesakkan, aku tak tega ini semua mengganggu pikiran ibuku. Aku menyayangi ibuku, aku menyayangi pula bapakku, begitu juga dengan kakak dan adikku. Hanya tak ingin kelak dikemuian hari, kami saling tak mengenal dengan mereka yang sekarang sedang berperilaku demikian terhadap kami. Atau paling tidak, katakan saja semuanya langsung, jangan seperti ini.